JENIS, SIFAT, KARAKTER DAN TEKNIK PENGOLAHAN BAHAN LUNAK .
> PENGERTIAN BAHAN LUNAK
Kerajinan bahan lunak adalah produk yang dihasilkan dari bahan-bahan yang bersifat lunak. Berbagai kerajinan dengan bahan lunak dapat dijadikan karya-karya unik dan menarik untuk dipajang hingga dijual guna mendapatkan keuntungan.
> JENIS-JENIS BAHAN LUNAK
1. Tanah Liat
Tanah liat adalah salah satu bahan lunak yang paling sering digunakan untuk dibuat kerajinan. Tanah liat sendiri merupakan bahan alami.
Biasanya, tanah liat digunakan untuk membuat vas bunga, guci, piring, tembikar, dan sebagainya. Dibutuhkan banyak latihan untuk membuat kerajinan dengan tanah liat supaya mendaptkan hasil yang rapid an indah
2. Parafin
Parafin adalah bahan lunak yang diperoleh dari hasil olahan minya bumi. Bentuk parafin biasanya berupa lempengan. Namun, ada juga parafin yang berbentuk butiran. Kerajinan yang biasanya dibuat dengan parafin adalah lilin hias.
3. Sabun
Kerajinan bahan lunak lainnya adalah sabun. Kerajinan ini biasanya diciptakan dengan sabun batangan. Sabun akan diukir kemudian dibentuk sesuai keinginan, seperti motif kaligrafi atau bunga.
Cara lain bisa dilakukan adalah dengan memarut sabun batang yang kemudian dicampurkan dengan sagu dan sedikit air. Akan tercipta adonan baru yang dapat dibentuk sesuai keinginan.
4. Kulit
Kulit juga merupakan salah satu jenis bahan lunak. Kulit diperoleh dari hewan seperti sapi, kerbau, atau kambing. Kulit buatan juga bisa digunakan dan biasa kita kenal dengan sebutan kulit sintetis. Kulit biasanya digunakan untuk menciptakan barang-barang fashion sperti sepatu, tas, jaket, atau dompet.
5. Gips
Gips juga dapat digunakan sebagai bahan baku kerajinan barang lunak. Gips merupakan bahan mineral yang tidak dapat larut dalam air pada waktu yang lama jika sudah menjadi padat.
Banyak kandungan zat yang ditemukan dalam gips, seperti borat, nitrat, sulfat, dan karbinat. Biasanya gips digunakan untuk membuat hiasan rumah, seperti patung misalnya.
> SIFAT ² BAHAN LUNAK
A) Tanah liat
Kerajinan yang dibuat dari tanah liat di Indonesia sering disebut dengan kerajinan keramik. Kerajinan keramik pada umunya dibuat dengan bahan tanah liat melaluli prosese pembuatan yang dibuat seperti dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya: gerabah, vas bunga, guci, dan piring.
B) Lilin
Seperti yang telah kalian ketahui, bahan lilin memiliki ciri khas dan ciri khas empuk, menggumpal, dan mudah membentuk. Pembuatan kerajinan menggunakan bahan lilin ini tergolong sederhana dan mudah. Pembuatan kerajinan dari bahan lilin juga sangat menentukan kreativitasitas pengrajin. Selain empuk, malah bahan lilin ini mudah rusak pada jenis lilin tertentu.
C) Parafin
Parafin merupakan salah satu bentuk hasil olahan minyak bumi. Parafin menjadi bahan dasar pembuatan kerajinan lilin hias.
Parafin memiliki lempengan, namun ada juga yang mengandung butiran.
• Berbentuk lempengan, namun ada juga yang mengandung butiran.
• Tidak berwarna.
• Tidak membantah.
• Dalam keadaan cairkan udara.
D) Gips
Gips temasuk jenis bahan mineral yang memiliki sifat dan karakter tidak larut dengan udara dalam waktu yang lama jika sudah menjadi padat. Kandungan gips terdiri dari beberapa jenis kalsium sulfat dan beberapa mineral, seperti karbonat, borat, nitrat, dan sulfat yang dapat terlepas sehingga gips dalam proses pengerasan akan terasa panas.
Banyak masyarakat yang senang menggunakan gip sebagai bahan untuk membuat kerajinan. Hal ini karena membuat kerajinan dari bahan gips lebih mudah, jika dibandingkan denga fiberglass. Secara umum, untuk semua produk gips diperlukan cetakan, bahan utama pembuatan cetakan karet silikon, tetapi yang paling gampang dan mudah dicari adalah plastisin atau tanah liat. Kerajinan dari gips biasanya dapat berbentuk gantungan kunci, hiasan dinding, bingkai fota, mainan, dll. Karya kerajinan dari gips yang telah dibuat dapat digunakan sebagai koleksi atau dijual sebagai suvenir untuk dekorasi rumah.
E) sabun batangan
Sabun merupakan bahan buatan yang dihasilkkan dari detergen, yaitu natrium lauril sulfat (SLS) yang digunakan sebagai surfaktan (bahan aktif aktif) atau bahan pembersih. Sabun mandi merupakan salah satu bahan buatan kita yang digunakan sehari-hari sebagia bahan untuk menyelamatkan diri. Permukaanya yang licin dan mudah untuk dibuat menjadi kerajinan, kerajinan dari sabun sangat unik. Hanya dapat digunakan sebagai hiasan, namun kerajinan dari sabun dapat menjadi sarana latihan mengukir, sebelum mengukir pada bahan tanah liat, batu, dan kayu.
> KARAKTERISTIK BAHAN LUNAK
A) Tanah Liat
• Tanah liat memiliki warna yang beragam, tetapi semuanya merupakan warna natural tanah, yaitu cokelat. Ada yang berwarna cokelat muda, tua atau cokelat keabu-abuan, serta cokelat keputihan. Setiap warna bergantung pada kandungan dari masing-masing tanah tersebut. Tanah yang mengandung kaolin lebih banyak akan berwarna lebih putih, stoneware lebih kehitam/keabu-abuan, sedangkan earthenware lebih terlihat cokelat kemerahan.
• Tanah liat stoneware memiliki daya bakar hingga 1300OC, sedangkan earthenware hanya sampai 900OC.
• Tanah liat mudah hancur jika tidak melalui proses pembakaran. Jika dibakar, jenis kerajinan ini disebut keramik.
• Campuran tanah liat adalah air.
• Pewarnaan tanah liat dapat dilakukan dengan glasir (pembakaran tinggi hingga 1300OC), dapat pula hanya dibakar bisquit (900 OC) lalu diberi warna cat langsung.
B) Getah Nyatu
• Getah nyatu merupakan getah dari pohon nyatu yang berwarna putih.
• Warnanya yang putih memudahkan untuk diberi warna warni. Warna yang digunakan berasal dari pewarna alam sehinga warnanya pun natural tidak secemerlang warna buatan.
• Jika ingin dibentuk, getah harus dimasak terlebih dahulu agar lunak dan elastis.
• Jika dipanaskan akan melunak, tetapi lama kelamaan akan mengeras.
C) Kulit
• Kulit berasal dari kulit hewan yang sudah tersamak sehingga mudah dibentuk.
• Kulit ada yang berwarna hitam, putih, cokelat ataupun krem, sesuai dengan hewan yang dikuliti.
• Kulit alami jika terbakar akan berbau sate.
• Kulit tidak tahan air, jika terkena air akan merusak struktur kulit
D) Flour Clay
• Flour clay berasal dari adonan tepung yang dilumat hingga kalis dan mudah dibentuk.
• Flour clay juga dicampur dengan air.
• Kerajinan dari flour clay tidak tahan air, karena jika terkena air akan mudah rusak.
• Pewarnaan flour clay dapat dilakukan dengan pewarna makanan atau sintetis agar muncul warna-warna yang cemerlang.
> TEKNIK PENGOLAHAN BAHAN LUNAK
Beberapa teknik dalam pembuatan karya kerajinan berdasarkan bahan lunak antara lain sebagai berikut.
A) Teknik mengukir
Teknik ini identik dengan kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi, (timbul), dan ukiran utuh. Pada umumnya, teknik mengukir diterapkan pada bahan kayu. Namun, teknik ini dapat pula diterapkan pada bahan lunak seperti sabun padat dan lilin.
B) Teknik menenun
Teknik ini pada dasarnya hampir sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Pada saat membuat anyaman, cukup melakukannya dengan tangan (menual) dan hampir tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsin dan pakan. Misalnya kain ulos dari Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari Jepara, dan kain songket yang dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan Sumbawa.
C) Teknik menganyam
Teknik ini dapat digunakan untuk pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak dengan karakteristik tertentu. Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya kerajinan dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok. Contoh karya kerajinan dengan teknik menganyam untuk keranjang, tikar, topi, dan tas.
D) Teknik membordir dan menyulam
Salah satu yang dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya adalah hiasannya. Oleh karenannya, ketika memakai pakaian, hal yang perlu diperhartikan selain mempertimbangkan aspek kegunaan dan kenyamanan, perlu juga diperhatikan aspek keindahannya. Di samping batik, penerapan motif atau ragam hias pada pakaian dapat juga diterapkan dengan bordir. Bordir bisa diterjemahkan sebagai suatu hiasan dari benang pada kain.
E) Teknik membentuk
Teknik ini umumnya digunakan untuk membuat karya kerajinan dari tanah liat. Macam-macam teknik membentuk, antara lain sebagai berikut.
F) Teknik lempeng
Teknik lempeng (slabing) merupakan teknik untuk membuat gerabah berbentuk kubus (kubistis) dengan permukaan yang rata. Teknik imi diawali dengan pembuatan lempengan tanah liat menggunakan rol kayu penggilas. Kemudian lempengan dipotong dengan pisau atau kawat sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Tahan akhir diberi hiasan dengan cara ditoreh atau dipahat pada saat tanah setengan kering.
G) Teknik pijat
Teknik pijat (pinching) merupakan teknik pembuatan keramik dengan cara memijat tanah liat menggunakan tangan, sambil dibentuk sesuai dengan bentuk benda yang diinginkan. Tujuan pemijatan identik dengan agar tanah liat lebih padat dan tidak mudah mengelupas. Proses finishing dilakukan dengan menghaluskan bentuk kerajinan menggunakan kuas ataupun kain halus.
H) Teknik pilin
Teknik pilin adalah cara membentuk tanah liat dengan bentuk dasar tanah liat yang dipilin atau dibentuk seperti tali. Teknik ini dilakukam dengan memilin tanah liat, kemudian disusun secara melingkar sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
I) Teknik cetak tekan
Teknik cetak tekan dilakukan dengam menekan tanah liat yang bentuknya disesuaikan dengan cetakan. Teknik ini dilakukan untik mendapatkan hasil dengan waktu yang singkat atau cepat.
J) Teknik cor
Teknik cor digunakan untuk membuat gerabah dengan acuan alat cetak. Pada teknik ini tentu saja tanah liat yang digunakan adalah tanah liat cair.
Komentar
Posting Komentar