Materi Semester 2 (Genap)

Bab 5: Gerak Lurus

  1. Gerak lurus adalah suatu gerak yang memiliki lintasan lurus. Besaran-besaran dalam gerak lurus antara lain jarak, transisi, kelajuan, dan kecepatan.
  2. Jarak adalah panjang lintasan yang panjang tanpa memerhatikan arah.
  3. Perpindahan panjang lintasan yang membawa benda dengan memperhatikan arahnya.
  4. Kelajuan adalah perubahan jarak terhadap posisi pada selang waktu tertentu tanpa memperhatikan Arahnya
  5. Kecepatan adalah kelajuan dengan memperhatikan Arahnya.
  6. Kelajuan rata-rata adalah hasil untuk lintasan total yang diambil dengan selang waktu total yang diperlukan untuk melewati lintasan tersebut.
  7. Kecepatan rata-rata = lintasan yang ditempuh / waktu total
  8. Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak benda pada lintasan yang lurus di mana pada setiap selang waktu yang sama, benda tersebut melintasi jarak yang sama (gerak benda pada lintasan yang lurus dengan kelajuan tetap).
  9. Pada gerak lurus beraturan, partisi dapat ditentukan dengan persamaan berikut. s = so + v. t
  10. Gerak lurus mengubah beraturan (GLBB) adalah gerak pada objek yang melewati lintasan lurus dan mengubah kecepatan yang sama setiap sekonnya atau mempercepat percepatan yang sama.
  11. Percepatan didefinisikan sebagai perubahan kecepatan setiap waktu. Perubahan kecepatan adalah selisih antara kecepatan akhir dan kecepatan awal. a = Vt - Vo / t
  12. Pada gerak lurus berubah beraturan, dipindahkan (s) objek dapat ditentukan dengan persamaan berikut. s = s0 + v0. t + ½ at2

    Bab 6: Ilustrasi Alam dan Kerja Ilmiah

    1. Sains berkembang dari melalui evolusi dan percobaan. Obyek wisata dapat berupa peristiwa peristiwa atau kebendaan, baik objek biotik maupun abiotik. Percobaan dilakukan dengan metode ilmiah dan penelitian harus juga dipertanyakan ilmiah, sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
    2. Pengamatan atau pengamatan dapat menggunakan indra atau dengan bantuan alat ukur. Pengamatan dengan indra menghasilkan data kualitatif, sedangkan pengamatan dengan alat ukur menghasilkan data kuantitatif. Untuk memudahkan, data dapat disajikan dalam bentuk tabel, gambar, diagram, grafik, dan sebagainya.
    3. Eksperimen dilakukan dengan metode ilmiah. Urutan metode penelitian yaitu merumuskan masalah, menyusun hipotesis, melakukan penelitian, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Hasil percobaan harus dikomunikasikan dengan orang lain agar pengetahuannya bermanfaat.
    4. Mikroskop merupakan alat bantu untuk mengumpulkan benda yang sangat kecil. Perbesaran yang dihasilkan mikroskop dapat dihitung dari perbesaran lensa.
    5. Semua kegiatan percobaan atau penelitian harus memperhatikan keselamatan kerja. Keselamatan kerja dapat ditingkatkan dengan mengenali sifat bahan kimia di laboratorium, memperbaiki cara kerja alat, dan menggunakan peralatan kerja yang tepat.

    Bab 7: Keanekaragaman Makhluk Hidup

    1. Makhluk hidup memiliki ciri khas yang berbeda dengan makhluk tak hidup dan benda mati. Ciri-ciri-ciri hidup berhasil, memerlukan makanan, bergerak, peka terhadap rangsangan, adaptasi, berkembang biak, tumbuh dan berkembang, dan dikeluarkan zat-zat yang tersisa.
    2. Makhluk hidup yang ada di bumi sangat beraneka ragam. Keanekaragaman arti dari perbedaan ciri dan keistimewaan hidup yang berlainan jenis. Sementara variasi adalah variasi khas dan ciri khas pada kombinasi hidup yang sejenis.
    3. Untuk memudahkan perencanaan kehidupan yang beraneka ragam, buat sistem pengelompokan atau klasifikasi. Klasifikasi sistem filogeni berkembang dari mula-mula sistem dua kerajaan (Plantae dan Animalia) hingga menjadi sistem lima kerajaan (Monera, Protista, Jamur, Plantae, dan Animalia).
    4. Setiap bantuan hidup diberikan nama ilmiah yang berlaku internasional. Tata nama ilmiah yang diusulkan pada sistem binomial nomenklatur yang diajukan oleh Carolus Linnaeus.
    5. Dalam sistem klasifikasi setiap koleksi yang ada, miliki koleksi takson berdasarkan persamaan dan perbedaan dengan koleksi yang ada. Untuk menentukan nama jenis atau tingkatan takson, salah satu kumpulan hidup dapat menggunakan kunci determinasi.
    6. Organisasi kehidupan membentuk urutan organisasi pada penciptaan hidup, yaitu pembentukan kehidupan tersusun atas sel, sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan. Beberapa jaringan membentuk organ. Dan beberapa organ menyusun sistem organ.
    7. Sel-sel yang menyusun makhluk hidup mengandung kerangka dasar yang sama, yaitu sel membran, sitoplasma, dan inti sel. Selain sel yang memiliki organela, misalnya mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, plastida, vakuola, badan golgi, dan lisosom.
    8. Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Contoh jaringan pada hewan dan manusia adalah jaringan epitel, ikat, otot, dan saraf. Jaringan pada tumbuhan misalnya jaringan meristem, parenkim, sklerenkim, kolenkim, xilem, dan floem.
    9. Beberapa jaringan. Contoh organ pada hewan dan manusia adalah mulut, lambung, usus, paru-paru, kulit, mata, dan ginjal. Contoh organ pada tumbuhan yaitu akar, batang, dan daun.
    10. Beberapa organ saling bekerja sama dalam suatu sistem organ. Tingkat tinggi memiliki beberapa sistem organ. Misalnya sistem pernapasan tersusun dari organ hidung, trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru.

      Bab 8: Ekosistem dan Pelestarian Sumber Daya Hayati

      1. Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara kehidupan dengan lingkungannya. Ekosistem disusun oleh komponen biotik terdiri dari menyusun hidup dan komponen abiotik.
      2. Setiap tempat tinggal sesuai tempat yang disebut habitat. Setiap peran hidup juga memiliki peran tertentu yang disebut nisia. Dalam ekosistem yang dimiliki oleh trofik komponen biotik, yaitu ada yang melibatkan produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tersier, konsumen puncak, dan pengurai.
      3. Dalam ekosistem yang dihadiri organisasi tingkat hidup penyusunnya. Individu-individu yang menyusun populasi, beberapa populasi yang berbeda. Komunitas dengan Lingkungannya membentuk ekosistem. Beberapa ekosistem membentuk bioma dan keseluruhan bioma dan ekosistem di bumi menyusun biosfer.
      4. Di dalam ekosistem yang seimbang, komponen penyusun ekosistem selalu dalam komposisi yang seimbang. Ekosistem yang dinamis dan dinamis. Perubahan suatu ekosistem menuju keseimbangan dalam jangka waktu yang lama disebut suksesi.
      5. Komponen penyusun ekosistem selalu saling berhubungan baik komponen biotik maupun antar komponen biotik dengan komponen abiotik. Interaksi ini membuat jaring-jaring kehidupan yang terdiri dari rantai makanan, jaring-jaring kehidupan, dan piramida makanan.
      6. Hubungan antarorganisme dalam suatu ekosistem dapat berupa hubungan netral, mutualisme simbiosis, komensalisme, parasitisme, kompetisi, dan predasi.
      7. Keanekaragaman pangan, pertanian, pangan, perumahan, kesehatan. Keanekaragaman juga memberi Manfaat pada ekonomi, ekosistem, dan keilmuan.
      8. Beberapa upaya pelestarian untuk hayati adalah dengan membuat undang-undang, penyuluhan kepada masyarakat, membuat taman nasional, cagar alam, kebun raya, dan taman laut.

      Bab 9: Kependudukan dan Permasalahan Lingkungan

      1. Dinamika penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu daerah dari waktu ke waktu. Perubahan jumlah penduduk akibat kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk (imigrasi dan emigrasi).
      2. Dinamika penduduk yang menunjukkan peningkatan jumlah penduduk disebut pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk dapat ditentukan dengan diadakan sensus.
      3. Populasi kepadatan adalah populasi terbesar yang ditempati. Kepadatan penduduk setiap daerah berbeda-beda. Tingginya kepadatan penduduk dapat menyebabkan berbagai kerumitan sosial, ekonomi, keamanan, kesejahteraan, pangan, persetujuan lahan dan air bersih, yang dapat meningkatkan keamanan lingkungan.
      4. Jumlah populasi dan kemajuan teknologi telah banyak menimbulkan kerusakan Lingkungan. Kerusakan Lingkungan akibat ulah manusia akibat zat pencemar / polutan yang masuk ke Lingkungan.
      5. Pencemaran udara, tanah, dan udara dapat melewati kesehatan dan kehidupan manusia. Oleh karena itu dikembangkan berbagai upaya untuk mendukung dan menanggulangi tingkat pencemaran Lingkungan.
      Sekian dulu postingan tentang Rangkuman Materi IPA Kelas 7 SMP . Semoga materi rangkuman ini bisa bermanfaat buat guru dan siswa sebagai bahan rangkuman dan bisa memudahkan untuk mengingat dan lebih mudah memahami materi IPA kelas 7 SMP.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak positif dan negatif

SEJARAH PERKEMBANGAN KOMPUTER DARI MASA KE MASA

Mengenal fitur aplikasi CMS (Content Management